3 Cara Mengatasi Kurang Percaya Diri dari Sudut Pandang Islam
Banyak di antara kita yang pasti pernah merasakan perasaan ini; rasa kurang percaya diri, merasa diri tidak cukup layak untuk diterima, dicintai, atau dihargai.
Islam sebagai agama yang “lengkap” pun sudah mengatur hal ini. Tentang bagaimana kita bisa mengatasi perasaan tidak percaya diri tersebut.
Kabar baiknya, cara ini bisa kamu terapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak percaya diri dalam hal pekerjaan karena merasa skill yang dimiliki masih kurang, tidak percaya diri dalam menjalani relasi pertemanan karena merasa tidak setara, dan dalam hal lainnya. Ya, kamu bisa menerapkan ini.
1. Terima perasaan bahwa kita memang sedang tidak percaya diri
Perlu kita ingat juga bahwa rasa percaya diri, takkan bisa kita hilangkan seratus persen dalam hidup kita selamanya. Karena membangun kepercayaan diri adalah proses yang akan kita lakukan sepanjang hidup. Hari ini kita bisa berdiri dengan begitu percaya diri, besoknya kita merasa “kurang.” Itu semua tak masalah, selama kita mau belajar untuk mengendalikannya.
Kita bisa melatih diri dengan melakukan positive talk sesering mungkin. Nah, kita bisa mencobanya setiap kali kita berdoa.
Berdoa bukan hanya permintaan seorang hamba kepada Tuhan, melainkan cara kita berkomunikasi dengan Yang Maha Pencipta. Gunakan kalimat-kalimat positif dalam berdoa, dilengkapi dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan memberikan yang jawaban terbaik-Nya.
2. Memperbaiki keyakinan kita pada Allah
Masih ingat cerita tentang Nabi Musa a.s yang harus menghadapi Fir’aun dengan kezalimannya yang luar biasa?
Nabi Musa a.s. juga mengalami rasa takut dan was-was, apakah dirinya akan mampu melawan Fir’aun?
Sebagai manusia, kita pasti akan menemukan saat-saat dimana kita merasa takut, ragu, was-was, tidak percaya diri. Dan itu manusiawi. Allah menciptakan perasaan tersebut untuk menguji kita, apakah kita akan tetap maju menghadapi berbagai kecemasan di dalam diri, atau justru kalah dengan perasaan tersebut.
Ketika menghadapi Fir’aun, Nabi Musa a.s. berdoa. Doa inilah yang menjadi kekuatannya, sekaligus bukti bahwa Nabi Musa a.s. meyakini Allah akan senantiasa menolongnya. Hanya Allah yang mampu melapangkan dada Nabi Musa a.s., memudahkan urusannya, melepaskan kekakuan pada lidahnya.
Saat kita merasakan ketakutan, rasa minder, terus pupuk rasa yakin kita pada Allah. Perkuat iman yang kita miliki.
3. Sadari bahwa semua manusia itu sama
Ya, semua manusia itu sama di mata Allah. Hanya ketakwaan lah yang mampu membedakannya.
Jadi, saat kita merasa tidak percaya diri karena sesuatu yang bersifat sementara; seperti fisik, jabatan, status sosial, kecerdasan, kekayaan, semoga kita lekas menyadari bahwa hal-hal itu takkan bertahan lama. Semuanya akan kembali kepada pemiliknya, yaitu Allah.
Ketika menyadari bahwa setiap manusia itu sama di mata Allah, kita menjadi tergerak untuk terus meningkatkan ketakwaan.
Setiap orang dilahirkan dengan sepaket kekurangan dan juga kelebihan, tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi tersebut sebaik-baiknya.
***
Tentang Madina Quran
Madina Quran, brand al Quran yang didesain stylish dan exclusive sesuai dengan karakter diri konsumen, tampilan yang menarik, dan tentunya bahan berkualitas. Madina Quran menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan kepercayaan diri untuk setiap pemakainya.